Internet Sebagai Media Dakwah, Ulama & Penceramah Harus Proaktif
Dakwah secara bahasa artinya mengajak atau menyeru. Asal kata da'wah adaah da’a-yad’u yang berarti memanggil, menyeru, atau mengajak.
Orang yang berdakwh disebut da’i. Orang yang menjadi objek dakwah disebut mad’u.
Dasar aturan kewajiban dakwah banyak disebutkan dalam Al-Qur’an, di antaranya ialah surat Ali Imran ayat 104:
"Dan hendaklah ada diantara kau segolongan umat yang menyeru kepada jalan kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung" (Q.S Ali Imran: 104).
2. Mad'u
3. Maddah (Materi)
4. Wasilah (Media)
5. Thoriqoh (Metode)
Metode dakwah terangkum dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan pesan yang tersirat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui wacana siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang menerima petunjuk."
Ayat di atas memperlihatkan tiga metode yang menjadi dasar dakwah yaitu:
1. Hikmah.
Hikmah yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka, sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.
2. Mauidhah hasanah
Mauidhah hasanah adalah berdakwah dengan memperlihatkan nasihat-nasihat atau memberikan pedoman Islam dengan rasa kasih sayang, lemah-lembut, sopan, santun, sehingga pesan tersirat dan pedoman Islam yang disampaikan itu sanggup menyentuh hati mereka.
3. Mujadalah
Mujadalah yaitu berdakwah dengan cara dialog, bertukar pikiran, dan membantah dengan cara sebaik-baiknya, argumentasi yang kuat, mengemuakan dalil aqli (logika) dan naqli (nash Alquran dan hadits), dengan tidak memperlihatkan tekanan-tekanan dan tidak pula dengan menjelekkan yang menjadi kawan dakwah.
Media dakwah paling efektif dikala ini ialah internet. Media internet akan menjadi wasilah yang efektif alasannya ialah menjangkau seluruh dunia, menembus batas ruang dan waktu.
Cakupan geografis dakwah melalui internet tidak terbatas. Semua pengguna internet sanggup tersentuh oleh dakwah melalui internet.
Hampir semua bidang kiprah manusia, apa pun jenisnya, sanggup dicari melalui internet. Orang mencari tahu wacana Islam di internet, dari HP yang ada di genggaman tangan.
Apalagi Generasi Millenial Belajar Agama Lewat Media Sosial yang ada di internet.
Menurut hasil penelitian CSRC, pada kurun millenial menyerupai dikala ini, media umum menjadi sobat sekaligus daerah bertanya bagi anak muda dalam berguru agama. Umumnya mereka menyukai para ustaz yang digital friendly.
Pada da'i atau penceramah, ulama, kyai, harus menguasai IT internet, ngeblog, aktif di media sosial, untuk perluasan dakwahnya. Masjid-masjid dan lembaga dakwah wajib mempunyai website untuk syiar Islam.*
Sumber http://muslimbuzzers.blogspot.com
Orang yang berdakwh disebut da’i. Orang yang menjadi objek dakwah disebut mad’u.
Dasar aturan kewajiban dakwah banyak disebutkan dalam Al-Qur’an, di antaranya ialah surat Ali Imran ayat 104:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Unsur-Unsur Dakwah
1. Da'i2. Mad'u
3. Maddah (Materi)
4. Wasilah (Media)
5. Thoriqoh (Metode)
Metode dakwah terangkum dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125:
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan pesan yang tersirat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui wacana siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang menerima petunjuk."
Ayat di atas memperlihatkan tiga metode yang menjadi dasar dakwah yaitu:
1. Hikmah.
Hikmah yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka, sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.
2. Mauidhah hasanah
Mauidhah hasanah adalah berdakwah dengan memperlihatkan nasihat-nasihat atau memberikan pedoman Islam dengan rasa kasih sayang, lemah-lembut, sopan, santun, sehingga pesan tersirat dan pedoman Islam yang disampaikan itu sanggup menyentuh hati mereka.
3. Mujadalah
Mujadalah yaitu berdakwah dengan cara dialog, bertukar pikiran, dan membantah dengan cara sebaik-baiknya, argumentasi yang kuat, mengemuakan dalil aqli (logika) dan naqli (nash Alquran dan hadits), dengan tidak memperlihatkan tekanan-tekanan dan tidak pula dengan menjelekkan yang menjadi kawan dakwah.
Internet sebagai Media Dakwah
Unsur Wasilah (Media) dakwah antara lain forum, pengajian, khotbah jumat, tablig akbar, dan lain-lain.Media dakwah paling efektif dikala ini ialah internet. Media internet akan menjadi wasilah yang efektif alasannya ialah menjangkau seluruh dunia, menembus batas ruang dan waktu.
Cakupan geografis dakwah melalui internet tidak terbatas. Semua pengguna internet sanggup tersentuh oleh dakwah melalui internet.
Hampir semua bidang kiprah manusia, apa pun jenisnya, sanggup dicari melalui internet. Orang mencari tahu wacana Islam di internet, dari HP yang ada di genggaman tangan.
Apalagi Generasi Millenial Belajar Agama Lewat Media Sosial yang ada di internet.
Menurut hasil penelitian CSRC, pada kurun millenial menyerupai dikala ini, media umum menjadi sobat sekaligus daerah bertanya bagi anak muda dalam berguru agama. Umumnya mereka menyukai para ustaz yang digital friendly.
Pada da'i atau penceramah, ulama, kyai, harus menguasai IT internet, ngeblog, aktif di media sosial, untuk perluasan dakwahnya. Masjid-masjid dan lembaga dakwah wajib mempunyai website untuk syiar Islam.*
Sumber http://muslimbuzzers.blogspot.com
Posting Komentar untuk "Internet Sebagai Media Dakwah, Ulama & Penceramah Harus Proaktif"