Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menista Islam, Dokter Otto Rajasa Ditahan

 kesannya ditahan usai menjalani sidang kedua di Pengadilan Negeri Balikpapan atas tuduhan Menista Islam, Dokter Otto Rajasa Ditahan
Dokter Otto Rajasa (40 tahun) kesannya ditahan usai menjalani sidang kedua di Pengadilan Negeri Balikpapan atas tuduhan melaksanakan penistaan agama Islam. 

Otto kesannya ditahan sesudah menjalani penangguhan penahanan atau menjalani tahanan kota.

“Pada siang jam 12.00 WIB, Otto Rajasa mengabari akan ditahan di Rutan Balikpapan,” demikian tulis seorang temannya di jejaring media sosial, Selasa (23/5/2017).

Pengadilan Negeri Balikpapan mengeluarkan penetapan pengadilan Nomor 291 wacana pengalihan penahan terdakwa Otto Rajasa dari Tahanan Kota ke Rumah Tahanan Negara. 

Pertimbangan Majelis Hakim melaksanakan penahan sebab terdakwa melarikan diri, mengulangi perbuatannya dan menjaga stabilitas umat Islam Balikpapan.

Terdakwa mulai ditahan di Rutan semenjak Selasa 23 Mei sampai 8 Juni 2017, dari sebelumnya 10 mei sampai 23 Mei statusnya sebagai tahanan kota. 

Dalam persidangan ini terdakwa Otto Rajasa membenarkan keterangan saksi wacana postingannya yang dilakukan dan mengungkapkan penyesalannya.

“Saya terima putusan penahanan ini, saya juga memohon maaf kepada umat Islam Balikpapan,” ujar Otto ketika digiring polisi menuju kendaraan beroda empat tahanan Kejari Balikpapan.

Ketua Majelis Hakim, Amiruddin mengatakan, hakim berhak mengubah status tahanan terdakwa dari tahanan kota ke tahanan rutan. 

 "Ada beberapa pertimbangan hakim mengubah status tahanan kota menjadi rutan, namun terkait faktor keamanan tidak jadi pertimbangan sebab itu kewenangan polisi,” ujarnya

Ketua PN Balikpapan Ajidinnor SH MH menyatakan berdasarkan surat penetapan nomor 291/Pid.Sus/2017/PN Bpp, telah ditunjuk Aminuddin SH MH sebagai Ketua Majelis Hakim, didampingi 2 hakim anggota, Darwis SH, Muhammad Asri SH MH.

Ketiga hakim merupakan majelis hakim dalam persidangan Otto Rajasa (40) yang didakwa telah melaksanakan penodaan Islam di Balikpapan.

Otto Rajasa dilaporkan MUI Balikpapan sebab postingan di media umum yang ia unggah mengkritisi Aksi Bela Islam 212 beberapa waktu lalu. Otto Rajasa sendiri dalam KTPnya beragama Islam.

Dalam statusnya ia menyampaikan ibadah haji tak harus lagi ke Mekkah, cukup di Jakarta saja. Ia menyebut ibadah haji tersebut merupakan paket hemat.

Masjid Istiqlal menurutnya mewakili Masjidil Haram, Sai Safa Marwa disimbolkan sebagai agresi long march Istana Presiden – Istiqlal, lempar jumroh bisa diwakili melempar lukisan Ahok, sampai mencium hajar aswad disimbolkan dengan mencium kendaraan beroda empat Habib Rizieq.

Sidang perdana digelar Rabu (17/5) di PN Balikpapan. Sementara sidang kedua dilakukan pada Selasa (23/5).

PENDUKUNG AHOK

Otto Rajasa yaitu Pendukung Ahok.  Dia yaitu dokter tamatan Unair Surabaya. Bekerja sebagai dokter di salah satu perusahan minyak ternama di Balikpapan. Dia mengkritisi agresi 212 yang membawanya berhadapan dengan hukum.

Otto kerap menuliskan kritikannya menyoal proteksi minoritas, kebebasan beragama dan banyak sekali kelompok intoleran di media umum Facebook. 

Atas perannya ini, ia termasuk di antara 14 ORANG DARI 80 JUTA PENGGUNA FACEBOOK YANG #DIUNDANG MAKAN SIANG PRESIDEN JOKO WIDODO, AWAL JANUARI 2016.

ADA PERANAN PENGUASA MEMELIHARA NETIZEN SAMPAH YANG DIUNDANG KE ISTANA.

Netizen "Kelas Istana" macam Otto ini banyak beredar. Selain dirinya, masih banyak orang2 yang berjiwa “suka memandang miring agama dr polah umatnya” dan mereka seolah sengaja di pelihara negara. 

Sampai ketika ini, sudah setahun joko widodo menjamu netizen media umum di istana.. saya belum tau terang apa syaratnya sampai mereka-mereka yang kerap menyinggung agama Islam malah diberikan kemudahan seruan istana. 

Saya pernah berpikir, apakah saya harus menyerupai mereka melaksanakan penistaan agama supaya saya juga diundang Jokowi ke Istana?

Mereka menyerupai sengaja di hadirkan untuk menciptakan evaluasi skeptis pada agama islam. Jokowi memenangkan pilpres tidak mendapat dukungan umat islam secara mayoritas. 

Kemenangan joko widodo yaitu kemenangan islam moderat..bukan islam konvensional. Mereka menganggap menangnya joko widodo yaitu saatnya berbagi islam moderat, islam yang liberal. Sudah saatnya liberal menggusur yang kampungan. 

Sudah saatnya pedoman islam harus fleksibel mengikuti perkembangan jaman, yg tidak sesuai jangan dipakai..yang susah harus dipermudah..yang HARAM boleh di HALAL kan begitulah kata islam moderat, liberal yang berselimut kata islam #NGASUntara.

Alasan mereka bicara hinaan dan sindiran pada pedoman islam di media umum sebab ingin BHINEKA tumbuh di bumi Indonesia yaitu SAMPAH. Omong kosong bila itu tujuannya. Sebelum jokowi, indonesia telah hidup berdampingan dan rukun antar golongan. MENGAPA BARU SAAT INI BHINEKA MEREKA ANGGAP TERANCAM?

Tujuan mereka yaitu LIBERAL KAN ISLAM DI INDONESIA. Dengan sumbangan dr negara luar dan kemudahan penguasa, mereka merasa inilah saatnya. Saat presidennya yaitu ORANG KITA.

Pastinya joko widodo akan selalu mendapat kritik dr mereka umat islam yang tidak menentukan jokowi. Maka itu, perlu rasanya memelihara orang-orang yang berani menulis wacana islam dalam kacamata yang kerdil. 

Orang-orang itu menyerupai Otto Rajasa, denny siregar, arloren antoni, alifurahman seword plus anak bawang yang merasa besar sebab diundang keistana..nurul indra. Mereka dipilih sebab mereka yaitu beragama islam. Kalau mereka islam, tentu saja mereka tidak akan di tuduh membenci islam ketika membalas pihak2 yang tidak suka pada jokowi. Kalau mereka non muslim tentu saja mereka akan menjadikan ujaran berbau SARA.

Disini anehnya, ketika kita mengkritik joko widodo atas kebijakannya. Kita di hadang oleh netizen sampah kelas istana. Mereka membalas kritik kita bukan melalui diri kita pribadi, melainkan melampiaskannya pada pedoman agama yang kita bawa. 

Mereka tidak bisa membalas kritik pada diri kita, sebab kita merupakan individu yang mempunyai latar belakang yang berbeda namun MAYORITAS kita yaitu beragama islam. Cara dan teladan mereka bermacam bentuknya. Bisa melalui ulama panutan yang kita jadikan penggerak, bisa melalui partai PKS, bisa melalui busana dan bentuk kopiah kita. Bermacam cara mereka tapi hanya 1 tujuannya, hinalah pedoman agamanya dan sanjunglah pedoman islam liberal yang memisahkan POLITIK dan AGAMA.

Saya kritik jokowi, kenapa pedoman agama saya yang mereka bully? Saya tidak pernah bully tempat jokowi, saya tidak pernah membully apa kepercayaan jokowi..saya hanya kritik kebijakan yang telah dikeluarkannya. Karena saya rakyat yang mencicipi dampaknya, minimal saya peduli dengan orang-orang yang mencicipi pengaruh secara langsung. 

Gak etis jikalau apa yang saya kerjakan..malah membalasnya dengan hinakan pedoman agama saya. Membalas apple to apple, begitu hendaknya. Silahkan bully saya secara pribadi itu tidak akan jadi problem bagi saya. Namun, membully agama saya…itu terlalu bahaya. Karena banyak diluar sana tidak melaksanakan menyerupai yg saya lakukan..namun mereka ikut tersinggung atas hinaan pada pedoman agama islam.

Seperti yang dilakukan otto rajasa. Mendukung ahok kemudian ia melecehkan islam dengan mengambil tema agresi demo 212. Kenapa harus melecehkan islam bila tidak suka pada kami? Apakah tidak ada cara lain selain bahas agama? Kalau tidak bahas islam, apakah mereka akan tidak laris lagi dimedsos? Boleh di cek postingan mereka, ketika mereka mbahas ulama, FPI, PKS, jubah, jenggot dan kening hitam..Postingan mereka akan ramai. Dan yang meramaikam yaitu non muslim yang terang membenci islam.

Pengikut mereka banyak non muslim, sebab non muslim tidak berani memposting demikian. Maka cara share yaitu pilihan yang baik. Jumlah mereka tidak seberapa. Namun dukungan kaum non muslim yang membenci islam di TL mereka sangat luar biasa jumlahnya.

#SIMBIOSIS_MUTUALISME, relasi yang saling menguntungkan. Mereka yang menulis mendapat ketenaran sampai bisa buat buku, dan pengikut non muslim intoleran mereka mendapat materi untuk di siarkan pada orang luar sana. Kalau ada pelaporan, yang kena bukan non muslim..namun muslim yang posting. Seperti otto rajasa.

Sekarang Otto Rajasa, berikutnya Denny Siregar..dan masih akan ada lagi kehebohan yang diciptakan oleh mereka. Bagaimana hantam pemikiran islam yang kaffah yaitu tujuan mereka.

Siapa partai yang membawa islam kaffah..? #PKS
Siapa ormas yang membawa islam kaffah? #FPI
Siapa ulama yang membawa islam kaffah? #Ulama_ABI
Siapa umat yang membawa islam kaffah? Mereka di sebut si celana cingkrank, kening hitam, jenggot, onta arab, kaum bumi datar, si radikal

Mereka akan terus bersuara di rezim ini. Karena mereka mendapat kemudahan dan perlindungan.

Kenapa Otto Rajasa bisa di tahan, sebab umat bergerak dan lakukan unjuk rasa. Karena ketika kita bergerak bersama mereka tidak akan bisa meminta proteksi penguasa. Jangan pernah membisu melihat tingkah mereka, mereka ribut..

MARI KITA IKUT RAMAIKAN bagaimana kerja mereka. Lawan pemikiran durjana. Saat mereka dilaporkan mari kita kawal, kita ramaikan..seperti umat #Balikpapan mengawal kasus penistaan agama yang dilakukan oleh otto rajasa.

INDONESIA AKAN LEBIH DAMAI TANPA NETIZEN #SAMPAH berlabel KELAS ISTANA

TTD
Tetangga H. Lulung



Sumber http://muslimbuzzers.blogspot.com

Posting Komentar untuk "Menista Islam, Dokter Otto Rajasa Ditahan"