Pengacara : Banyak Hambatan, Habib Rizieq Tidak Bisa Keluar Arab Saudi

JARILANGIT.COM - Nama Habib Rizieq Shihab tengah ramai diperbicangkan lantara menjadi salah satu syarat rekonsiliasi yang diajukan kubu Prabowo-Sandi.

Namun, disebutkan pula bahwa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu memiliki banyak hambatan sehingga belum bisa pulang ke Indonesia. Akan tetapi, sejatinya Rizieq sudah sangat ingin dan berniat kembali pulang ke Indonesia sejak lama.

Demikian disampaikan pengacara Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro saat dihubungi wartawan, Kamis (11/7/2019).

Akan tetapi, kata Sugito, kliennya itu selalu menemui hambatan untuk kembali ke Indonesia. Pasalnya, Rizieq disebutnya selalu kesulitan saat akan meninggalkan Arab Saudi.

Bahkan, lanjut Sugito, Rizieq sulit pergi dari Arab Saudi untuk menyelesaikan disertasinya di Malaysia.

“Jauh-jauh hari (ingin pulang). Untuk sidang habib saja, menyelesaikan sidang disertasi ke Malaysia, itu tidak bisa. Sampai sekarang tidak bisa,” kata Sugito.

Dalam catatan Sugito, Rizieq pernah mengajukan keluar dari Arab Saudi ke Malaysia untuk menyelesaikan disertasinya pada 17 Juli 2018. Permintaan itu diajukan sebelum izin tinggal Rizieq berakhir pada 20 Juli 2018.

“Sebelum itu sudah mencoba untuk keluar Saudi tiga kali, tapi tidak bisa. Setelah itu baru overstay,” kata dia.

“Seingat saya mau sidang tertutup di Malaya University tanggal 17 Juli, sebelum overstay,” lanjutnya.

Lebih lanjut, pihaknya mengaku heran dengan beredarnya narasi yang menyebut Rizieq mendapatkan maslah overstay di Arab Saudi. Alasannya, izin tinggal kliennya itu sudah berakhir sejak 20 Juli 2018.

Menurutnya, narasi overstay kliennya itu digoreng kembali oleh pihak-pihak tertentu. Lebih lanjut Sugito menyebut, kliennya juga selalu berupaya memperpanjang izin tinggal.

Namun, keinginan itu terganjal karena Rizieq tidak bisa keluar Arab Saudi untuk sekadar mengurus izin.

“Overstay sebenarnya sudah lama. Itu bukan keinginan Habib Rizieq,” katanya.

“Kan Habib mau keluar tidak bisa karena permintaan pihak tertentu di Indonesia,” tutup Sugito.
(jpnn)
Sumber https://www.jarilangit.com